TRANSLATE

Thursday, June 11, 2015

TEORI EVOLUSI CHARLES DARWIN DAN LAMARCK





Teori Evolusi Charles Robert Darwin

  Darwin merupakan tokoh yang mengemukakan teori evolosi dan dapat diterima oleh dunia ilmu pengetahuan. Pendapatnya tentang evolusi tertuang dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection. Pendapat Darwin dapat diterima dalam dunia ilmu pengetahuan karena Darwin menyertakan bukti-bukti atau fakta yang mendukung teorinya.


Pandangan Darwin Tentang Evolusi Didasarkan Pada Pokok Pikiran Sebagai Berikut :
~ Tidak ada individu yang sama. Sifat-sifat yang diwariskan selalu bervariasi, dan akan tampak dari keturunan yang seayah dan seibu yang selalu terdapat perbedaan, meskipun keduanya kembar identik.
~ Setiap populasi berkecenderungan untuk bertambah banyak. Sebab setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk berkembangbiak.
~ Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruangan yang cukup.
~ Kenyataan menunjukan bahwa bertambahnya populsi tidak berjalan terus menerus. Oleh karena itu kenaikan populasi tidak tak terbatas.

Darwin juga mengemukakan masalah-masalah sebagai berikut :
~ Mengapa banyak organisme yang mati sebelum dewasa ?
~ Mengapa suatu individu dapat berumur pendek, sedangkan individu yang lain berumur panjang ?

  Maka Darwin berpendapat bahwa setiap individu harus berjuang untuk menjaga kelangsungan hidup. Setiap individu harus berusaha mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya seperti cahaya, makanan, air, dan tempat hidup. Di mana kebutuhan ini di dapatkan dengan persaingan, baik antar species maupun dengan species lain yang berbeda.
  Pernyataan Darwin tersebut terkenal dengan seleksi alam (natural selection), yaitu alam mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang hidup di dalamnya. Hanya individu-individu yang dapat menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya yang akan terus hidup, sedangkan individu yang tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungannya akan semakin berkurang, mati atau pindah tempat.

Hal inilah yang dimaksud seleksi alam dalam teori Darwin.
Penjelasan teori evolusi Darwin berpijak pada kenyataan-kenyataan sebagai berikut :
~ adanya variasi dalam satu keturunan
~ adanya kecenderungan bertambah besarnya jumlah populasi
~ adanya perjuangan species utuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
~ adanya kenyataan bahwa individu yang berbeda akan melahirkan keturunan yang berbeda, dan hanya individu-individu yang mempunyai sifat yang sesuai dengan lingkungan yang akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

  Dengan adanya penyesuaian atau adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan yang secara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit sifat-sifat yang dimiliki akan mengalami perubahan ke arah yang lebih maju atau sesuai dengan habitatnya. Perubahan ini berlangsung dari generasi ke generasi dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga akan munculah sifat yang sangat berbeda dan menghasilkan species baru.
  Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan – Universal Creation), dukungan dan pengkayaan-pengkayaan. Jadi, teori sendiri juga berevolusi sehingga teori evolusi biologis yang sekarang kita kenal dengan label “Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”, bukanlah murni seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah di bawah ini merupakan hasil pengkayaan yang mencerminkan pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi: berdasarkan kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasarkan skala produknya (evolusi makro dan evolusi mikro).
  Topik yang akan dibahas dibawah ini meliputi perkembagan teori evolusi Darwin dan implikasi dari teori evolusi biologi Darwin terhadap cara pandang kita tentang keberadaan makhluk dan alam semesta.

Teori Evolusi Jean-Baptiste Pierre Antoine de Monet, Chevalier de Lamarck

  Jean-Baptiste Pierre Antoine de Monet, Chevalier de Lamarck lahir di Bazentin, Picardie, 1 Agustus 1744 – meninggal di Paris, 18 Desember 1829 pada umur 85 tahun adalah biologiwan Perancis yang dikenal karena pendapatnya dalam teori tentang evolusi kehidupan.
  Sebagai seorang ilmuwan, jalan hidupnya luar biasa menurut ukuran masa kini. Ia lahir sebagai anak bungsu keluarga miskin dan masih keturunan bangsawan. Pendidikan dasar dan menengah ditempuhnya di suatu sekolah Jesuit di Amiens. Segera setelah ayahnya meninggal di saat ia 17 tahun, ia menjadi tentara dan berpangkat letnan dalam Perang Tujuh Tahun.


  Di masa kedinasan militer ini ia mulai belajar botani, yang segera dilanjutkannya dengan belajar Kedokteran dan Botani selama empat semester di Paris. Untuk menunjang hidup ia bekerja sebagai asisten penjualan (marketing). Tahun 1779 terbit buku pertamanya, Flore francoise. Buku ini menarik perhatian pemimpin Jardin du Roi ("Kebun Kerajaan"), Georges-Louis de Buffon, yang lalu menariknya menjadi pembantunya di Museum Nasional Paris untuk Sejarah Alam. Sejak 1786 ia menjadi kurator Jardin du Roi dan 1793, setelah Revolusi Perancis, ia menjadi profesor untuk hewan avertebrata. Kehidupannya penuh kesulitan. Ia beberapa kali kawin-cerai, kemiskinan selalu menyertai sepanjang hidupnya, dan bahkan sejak 1818 ia buta total.
  Dalam kariernya ia telah menulis buku di bidang yang cukup luas, mulai dari zoologi, botani, meteorologi, dan kimia, namun sebetulnya minat utamanya adalah hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya (ekologi). Ia memberi dasar klasifikasi baru bagi hewan, dengan pertama-tama memisahkan dalam dua kelompok besar: hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan tak bertulang belakang (Avertebrata). Hal ini dikemukakannya dalam buku karangannya "Filsafat Zoologi" (1809).

Pemikiran
  Lamarck dikenal sebagai penggagas suatu bentuk teori evolusi kehidupan, yang kemudian dikenal sebagai Lamarckisme. Ia percaya akan adanya perubahan linear pada makhluk hidup dari bentuk tersederhana menuju bentuk yang lebih canggih. Walaupun demikian, ia mendasarkan pada pendapat yang telah berlaku sejak masa Yunani Kuna yang menyatakan bahwa setiap spesies sudah ada sejak penciptaan kehidupan.
  Pemikiran ini bertentangan dengan banyak pendapat sarjana Perancis sezamannya, yang lebih condong pada perkembangan spesies: spesies-spesies terbentuk dalam perkembangan proses kehidupan, tidak "langsung jadi" begitu saja. Perubahan terjadi pada spesies sebagai akibat reaksi mereka terhadap lingkungan (adaptasi). Anggota tubuh yang terlatih akan menguat, sementara yang tidak terpakai akan melemah dan tereduksi. Hasil adaptasi ini lalu diwariskan secara turun-temurun kepada anaknya.
  Semenjak Charles Darwin dan Alfred Wallace mengemukakan teori mereka, teori Lamarck sering kali disitir untuk menyanggah pendapat Darwinisme tentang seleksi alam. Pertentangan pemikiran ini baru tuntas setelah genetika semakin dikenal orang pada abad ke-20. Konsep-konsep genetika banyak memberi dukungan pada Darwinisme.

Tragedi Akibat Lamarckisme
  Para pendukung materialisme dialektika, pemikiran yang berkembang pesat di akhir abad ke-19, menganggap Lamarckisme sesuai dengan ideologi mereka, dan melahirkan Neo-Lamarckisme. Kaum ini menolak teori evolusi Darwin, mengadopsi Lamarckisme, dan bahkan mempraktekkannya dalam program pertanian di negara-negara komunis. Vernalisasi (perlakuan suhu rendah) terhadap benih gandum dianggap dapat "melatih" tanaman sehingga tahan menghadapi musim dingin. Pendapat ini dipercaya karena hasil penelitian Ivan Mitschurin, seorang pemulia tanaman Rusia, menunjukkan hal itu. Penentang-penentangnya, di antaranya N.I. Vavilov, ditangkap dan diasingkan ke Siberia. Eksperimen yang disokong Stalin ini membawa kehancuran pertanian Rusia, karena tanaman gagal panen.

Teori Pendukung Teori Evolusi Charles Darwin dan Lamarck

George L de Buffon
  Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena adanya pengaruh alam sekitar yang diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi yang ada

Aristoteles
  Merupakan filosof dari Yunani. Teorinya tentang evolusi: evolusi terjadi berdasarkan metafisika alam, yaitu mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks.

Anaximander
  Merupakan filosof dari yunani. Teorinya tentang evolusi: Manusia berawal dari makhluk aquatik mirip ikan yang mengalami proses evolusi.


Empedocles
  Merupakan filosof dari yunani. Teorinya tentang evolusi: kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar matahari dan kemuadian secara perlahan berubah menjadi makhluk hidup.

Erasmus Darwin
Merupakan kekek Darwin, menyatakan bahwa fungsional terhadap rangsangan bersifat diwariskan kepada anak-anaknya

Alferd Russel Wallace
  A. R. Wallace mempunyai pendapat mengenai evolusi yang hampir sama dengan gagasan yang dikemukakan oleh Darwin. Wallace banyak mengamati keadaan flora dan fauna beserta penyebarannya di semenanjung Melayu termasuk Indonesia. Dari pengamatannya ternyata jenis hewan yang ada di wilayah oriental (Sumatra, kalimantan, jawa dan Sulawesi) mempunyai kesamaan , demikian juga hewan yang ada di wilayah australian (Irian, Maluku).

  Dari kedua wilayah itu, jika dibandingkan, hanya Sulawesi yang merupakan daerah transisi, sehingga selat antara pulau Sulawesi dengan Irian disebut daerah Wallace.

Teori yang Bertentangan Teori Evolusi Charles Darwin dan Lamarck

  Saat menyusun teorinya Darwin terkesan dengan para ahli biologi evolusionis sebelumnya terutama seorang ahli biologi Prancis Lamarck. Menurut Lamark makhluk hidup mewariskan ciri-ciri yang mereka dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga terjadilah evolusi. Sebagai contoh jerapah berevolusi dari binatang yang menyerupai antelop. Perubahan ini terjadi dengan memanjangkan leher mereka sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika berusaha menjangkau dahan yang lebih tinggi untuk memperoleh makanan. Darwin menggunakan hipotesis Lamarck tentang “pewarisan sifat-sifat yg diperoleh” sebagai faktor yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi.
  Namun Darwin dan Lamarck telah keliru sebab pada masa mereka kehidupan hanya dapat dipelajari dengan teknologi yang sangat primitif dan pada tahap yang sangat tidak memadai. Bidang-bidang ilmu pengetahuan seperti genetika dan biokimia belum ada sekalipun hanya nama. Karena itu teori mereka harus bergantung sepenuhnya pada kekuatan imajinasi. Pada saat gema buku Darwin tengah berkumandang seorang ahli botana Austria bernama Gregor Mendel menemukan hukum penurunan sifat pada tahun 1865. Meskipun tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad ke-19 penemuan Mendel mendapat perhatian besar di awal tahun 1900-an. Inilah awal kelahiran ilmu genetika. Beberapa waktu kemudian struktur gen dan kromosom ditemukan. Pada tahun 1950-an penemuan struktur molekul DNA yang berisi informasi genetis menghempaskan teori evolusi ke dalam krisis. Alasannya adalah kerumitan luar biasa dari kehidupan dan ketidakabsahan mekanisme evolusi yang diajukan Darwin.
  Perkembangan ini mestinya membuat teori Darwin terbuang dalam keranjang sampah sejarah. Namun ini tidak terjadi karena ada kelompok-kelompok tertentu yang bersikeras merivisi memperbarui dan mengangkat kembali teori ini pada kedudukan ilmiah. Kita dapat memahami maksud upaya-upaya tersebut hanya jika menyadari bahwa di belakang teori ini terdapat tujuan idiologis bukan sekadari kepentingan ilmiah. Usaha Putus Asa Neodarwinisme Teori Darwin jatuh terpuruk dalam krisis karena hukum-hukum genetika yang ditemukan pada perempatan pertama abad ke-20. Meskipun demikian sekelompok ilmuwan yang bertekat bulat tetap setia kepada Darwin berusaha mencari jalan keluar. Mereka berkumpul dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh Geological Society of America pada tahun 1941. Ahli genetika seperti G. Ledyard Stebbins dan Theodosius Dobzhansky; ahli zoologi seperti Ernst Mayr dan Julian Huxley; ahli paleontologi seperti George Gaylord Simpson dan Glenn L. Jepsen; ahli genetika matematis seperti Ronald Fisher dan Sewal Right setelah pembicaraan panjang akhirnya menyetujui cara-cara untuk “menambali” sulam darwinisme. Kader-kader ini berfokus pada pertanyaan tentang asal-usul variasi menguntungkan yg diasumsikan menjadi penyebab makhluk hidup berevolusi-sebuah masalah yang tidak bisa dijelaskan oleh Darwin sendiri dan dielakkan dengan bergantung pada teori Lamarck.
  Gagasan mereka kali ini adalah “mutasi acak”. Mereka menamakan teori baru ini “Teori Evolusi Sintesis Modern” yang dirumuskan dengan manambahkan konsep mutasi pada teori seleksi alam Darwin. Dalam waktu singkat teori ini dikenal sebagai neodarwinisme dan mereka yang mengemukakan ini disebut neodarwinis. Beberapa dekade berikutnya era perjuangan berat untuk membuktika kebenaran neodarwinisme. Telah diketahui bahwa mutasi atau “kecelakaan” yang terjadi pada gen-gen makhluk hidup selalu membahayakan. Neodarwinis berupaya memberikan contoh “mutasi yang menguntungkan” dengan melakukan ribuan eksperimen mutasi. Akan tetapi semua upaya mereka berakhir dengan kegagalan total. Mereka juga berupaya membuktikan bahwa makhluk hidup pertama muncul secara kebetulan di bawah kondisi-kondisi bumi primitif seperti yang diasumsikan teori tersebut. Akan tetapi eksperimen-eksperimen ini pun menemui kegagalan. Setiap eksperimen yang bertujuan membutktikan bahwa kehidupan dapat dimunculkan secara kebetulan telah gagal. Perhitungan probabilitas membuktikan bahwa tidak ada satu pun protein yang merupakan molekul penyusun kehidupan dapat muncul secara kebetulan.
  Begitu pula sel yang menurut anggapan evolusionis muncul secara kebetulan pada kondisi bumi primitif dan tidak terkendali tidak dapat disintesis oleh laboratorium-labotarium abad ke-20 yang tercanggih sekalipun. Teori neodarwinis telah ditumbangkan pula oleh catatan fosil. Tidak pernah ditemukan di belahan dunia mana pun “bentuk-bentuk transisi” yang diasumsikan teori neodarwinis sebagai bukti evolusi bertahap pada makhluk hidup dari spesies primitif ke spesies lebih maju. Begitu pula perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya. Neodarwinisme memang tidak pernah menjadi teori ilmiah tetapi merupakan sebuah dogma ideologis kalau tidak bisa disebut sebagai semacam “agama”. Oleh karena itu pendukung teori evolusi masih saja mempertahankannya meskipun bukti-bukti berbicara lain. Tetapi ada satu hal yang mereka sendiri tidak sependapat yaitu model evolusi mana yang “benar” dari sekian banyak model yang diajukan.

Teori Evolusi Ernst Heinrich Philipp August Haeckel

  Ernst Heinrich Philipp August Haeckel (16 Februari 1834 — 9 Agustus 1919),ditulis juga von Haeckel, merupakan ahli biologi ternama dari Jerman, seorang naturalis, filsuf, dokter, profesor dan seniman, yang menemukan, menjelaskan, dan menamakan ribuan spesies baru, membuat peta pohon genealogi hubungan semua makhluk hidup, dan membuat istilah biologi baru, seperti filum, filogeni, ekologi, dan kingdom Protista. Haeckel menyebarluaskan karya Charles Darwin di Jerman, dan mengembangkan teori rekapitulasi yang kontroversial.
  Teori yang diajukan Haeckel ini menyatakan bahwa embrio-embrio mengalami lagi proses evolusi yang dilalui moyang semunya. Haeckel berteori bahwa selama masa perkembangan di dalam rahim ibunya, embrio manusia menunjukkan pertama-tama sifat ikan, lalu sifat reptil, dan akhirnya sifat manusiaTahun-tahun selanjutnya teori ini telah dibuktikan sepenuhnya palsu. Kini diketahui bahwa apa yang dianggap “insang” pada tahap awal embrio ternyata adalah fase-fase awal saluran telinga tengah, kelenjar paratiroid dan kelenjar timus. Bagian embrio yang diserupakan dengan “kantung kuning telur” ternyata kantung yang menghasilkan darah bagi bayi. Bagian yang dianggap “ekor” oleh Haeckel dan pengikutnya ternyata tulang punggung yang menyerupai ekor hanya karena terbentuk lebih dulu daripada kaki.
  Inilah fakta-fakta yang telah diakui luas di dunia ilmiah, bahkan diterima oleh evolusionis sendiri. Salah satu pendiri neo-Darwinisme, George Gaylord Simpson, menulis: "Haeckel salah menyatakan prinsip evolusi yang terlibat. Kini telah kukuh dipastikan bahwa ontogeni tidak mengulangi filogeni." Dalam sebuah artikel American Scientist dinyatakan: "Tentu saja hukum biogenetis sama matinya dengan pasak pintu. Hukum ini akhirnya disingkirkan dari buku-buku pelajaran biologi pada tahun lima puluhan. Sebagai topik penelitian teoretis serius, ia telah punah di tahun dua puluhan…"
  Segi menarik lainnya dari “rekapitulasi” adalah Ernst Haeckel sendiri, seorang pemalsu yang memalsukan ilustrasi-ilustrasi demi mendukung teorinya. Pemalsuan Haeckel dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa embrio ikan dan manusia saling mirip. Ketika tertangkap basah, satu-satunya dalih yang ia ajukan adalah bahwa para evolusionis lain telah melakukan kejahatan serupa: "Setelah pengakuan kompromistik mengenai “pemalsuan” ini, saya seharusnya merasa terkutuk dan termusnahkan, kalau saja tidak terhibur melihat di sekitar saya di dalam kamar tahanan, ada ratusan sesama pesakitan, banyak di antaranya penelitian-peneliti terpercaya dan ahli-ahli biologi terhormat. Sebagian besar diagram dalam buku-buku pelajaran, risalah-risalah, dan jurnal-jurnal biologi terbaik, akan melakukan dakwaan “pemalsuan” dengan kadar setara, sebab semua itu tidak pasti, dan sedikit-banyak telah diolah, ditata, dan direkayasa."

  Dari teori diatas terserah agan De Blogers menyimpulkan percaya atau tidak bahwa manusia berasal bukan dari manusia. Tapi menurut ane sih manusia ya tetap manusia. Terima Kasih. 

2 comments:

  1. Selalu ada yang unik ketika membicarakan evolusi, hal seperti ini tentu tidak heran lagi karena sudah terbukti banyak jejak peninggalan sejarah. Jejak yang berupa fosil pun terlihat dengan skala besar, dan ini membuktikan evolusi manusia yang berjalan seiring dengan perjalanan menyebabkan penyusutan pada dimensi tubuhnya, bisa dikarenakan oleh faktor gravitasi bumi. banyak membaca info beri ilmu bagus, hal positif harus tetap dipertahankan. baru tau kalo jejak kaki pun dinamakan fosil, ini hal bagus. terima kasih infonya. semoga tetap sukses dan selalu diberkati, boleh mampir juga ya ke channel saya untuk bisa tahu cara build sculptor di game online moonlight sculptor semoga dapat memberikan manfaat dan masukan juga terima kasih.

    ReplyDelete
  2. Layaknya sebuah sejarah evolusi yang bertahap kian kemari kian menarik sebuah kesimpulan, bahwa teori ini benar adanya.pro kontra mengenai keberadaan mahkluk purba menjadi satu misteri yang sulit dipecahkan. artikel seperti ini sangat membantu berikan gambaran karakter dari tiap sudut pandang. semoga sukses terus dan maju terus untuk blognya ya. jangan lupa mampir di channel saya tentang Ragnarok Beginners Guide
    Guide game ragnarok next generation x
    Semoga bisa membantu sobat gamers

    ReplyDelete