Teori
Evolusi Charles Robert Darwin
Darwin merupakan tokoh yang mengemukakan
teori evolosi dan dapat diterima oleh dunia ilmu pengetahuan. Pendapatnya
tentang evolusi tertuang dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species
by Means of Natural Selection. Pendapat Darwin dapat diterima dalam dunia ilmu
pengetahuan karena Darwin menyertakan bukti-bukti atau fakta yang mendukung
teorinya.
Pandangan
Darwin Tentang Evolusi Didasarkan Pada Pokok Pikiran Sebagai Berikut :
~ Tidak ada individu
yang sama. Sifat-sifat yang diwariskan selalu bervariasi, dan akan tampak dari
keturunan yang seayah dan seibu yang selalu terdapat perbedaan, meskipun
keduanya kembar identik.
~ Setiap populasi
berkecenderungan untuk bertambah banyak. Sebab setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan
untuk berkembangbiak.
~ Untuk berkembangbiak
diperlukan makanan dan ruangan yang cukup.
~ Kenyataan menunjukan
bahwa bertambahnya populsi tidak berjalan terus menerus. Oleh karena itu
kenaikan populasi tidak tak terbatas.
Darwin juga
mengemukakan masalah-masalah sebagai berikut :
~ Mengapa banyak
organisme yang mati sebelum dewasa ?
~ Mengapa suatu
individu dapat berumur pendek, sedangkan individu yang lain berumur panjang ?
Maka Darwin berpendapat bahwa setiap individu
harus berjuang untuk menjaga kelangsungan hidup. Setiap individu harus berusaha
mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya seperti
cahaya, makanan, air, dan tempat hidup. Di mana kebutuhan ini di dapatkan
dengan persaingan, baik antar species maupun dengan species lain yang berbeda.
Pernyataan Darwin tersebut terkenal dengan
seleksi alam (natural selection), yaitu alam mengadakan seleksi terhadap
individu-individu yang hidup di dalamnya. Hanya individu-individu yang dapat
menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya yang akan terus hidup, sedangkan
individu yang tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungannya akan semakin
berkurang, mati atau pindah tempat.
Hal inilah yang
dimaksud seleksi alam dalam teori Darwin.
Penjelasan teori
evolusi Darwin berpijak pada kenyataan-kenyataan sebagai berikut :
~ adanya variasi dalam
satu keturunan
~ adanya kecenderungan
bertambah besarnya jumlah populasi
~ adanya perjuangan
species utuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
~ adanya kenyataan
bahwa individu yang berbeda akan melahirkan keturunan yang berbeda, dan hanya
individu-individu yang mempunyai sifat yang sesuai dengan lingkungan yang akan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dengan adanya penyesuaian atau adaptasi
makhluk hidup terhadap lingkungan yang secara perlahan-lahan dan sedikit demi
sedikit sifat-sifat yang dimiliki akan mengalami perubahan ke arah yang lebih
maju atau sesuai dengan habitatnya. Perubahan ini berlangsung dari generasi ke
generasi dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga akan munculah sifat yang
sangat berbeda dan menghasilkan species baru.
Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin
mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori
penciptaan – Universal Creation), dukungan dan pengkayaan-pengkayaan. Jadi,
teori sendiri juga berevolusi sehingga teori evolusi biologis yang sekarang
kita kenal dengan label “Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”, bukanlah murni
seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah di bawah ini merupakan
hasil pengkayaan yang mencerminkan pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah
seputar teori evolusi: berdasarkan kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi
quantum); berdasarkan polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi
saltasi) dan berdasarkan skala produknya (evolusi makro dan evolusi mikro).
Topik yang akan dibahas dibawah ini meliputi
perkembagan teori evolusi Darwin dan implikasi dari teori evolusi biologi
Darwin terhadap cara pandang kita tentang keberadaan makhluk dan alam semesta.
Teori
Evolusi Jean-Baptiste Pierre Antoine de Monet, Chevalier de Lamarck
Jean-Baptiste Pierre Antoine de Monet,
Chevalier de Lamarck lahir di Bazentin, Picardie, 1 Agustus 1744 – meninggal di
Paris, 18 Desember 1829 pada umur 85 tahun adalah biologiwan Perancis yang
dikenal karena pendapatnya dalam teori tentang evolusi kehidupan.
Sebagai seorang ilmuwan, jalan hidupnya luar
biasa menurut ukuran masa kini. Ia lahir sebagai anak bungsu keluarga miskin
dan masih keturunan bangsawan. Pendidikan dasar dan menengah ditempuhnya di
suatu sekolah Jesuit di Amiens. Segera setelah ayahnya meninggal di saat ia 17
tahun, ia menjadi tentara dan berpangkat letnan dalam Perang Tujuh Tahun.
Di masa kedinasan militer ini ia mulai
belajar botani, yang segera dilanjutkannya dengan belajar Kedokteran dan Botani
selama empat semester di Paris. Untuk menunjang hidup ia bekerja sebagai
asisten penjualan (marketing). Tahun 1779 terbit buku pertamanya, Flore
francoise. Buku ini menarik perhatian pemimpin Jardin du Roi ("Kebun
Kerajaan"), Georges-Louis de Buffon, yang lalu menariknya menjadi pembantunya
di Museum Nasional Paris untuk Sejarah Alam. Sejak 1786 ia menjadi kurator
Jardin du Roi dan 1793, setelah Revolusi Perancis, ia menjadi profesor untuk
hewan avertebrata. Kehidupannya penuh kesulitan. Ia beberapa kali kawin-cerai,
kemiskinan selalu menyertai sepanjang hidupnya, dan bahkan sejak 1818 ia buta
total.
Dalam kariernya ia telah menulis buku di
bidang yang cukup luas, mulai dari zoologi, botani, meteorologi, dan kimia,
namun sebetulnya minat utamanya adalah hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya
(ekologi). Ia memberi dasar klasifikasi baru bagi hewan, dengan pertama-tama
memisahkan dalam dua kelompok besar: hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan
tak bertulang belakang (Avertebrata). Hal ini dikemukakannya dalam buku
karangannya "Filsafat Zoologi" (1809).
Pemikiran
Lamarck dikenal sebagai penggagas suatu
bentuk teori evolusi kehidupan, yang kemudian dikenal sebagai Lamarckisme. Ia
percaya akan adanya perubahan linear pada makhluk hidup dari bentuk
tersederhana menuju bentuk yang lebih canggih. Walaupun demikian, ia
mendasarkan pada pendapat yang telah berlaku sejak masa Yunani Kuna yang
menyatakan bahwa setiap spesies sudah ada sejak penciptaan kehidupan.
Pemikiran ini bertentangan dengan banyak
pendapat sarjana Perancis sezamannya, yang lebih condong pada perkembangan
spesies: spesies-spesies terbentuk dalam perkembangan proses kehidupan, tidak
"langsung jadi" begitu saja. Perubahan terjadi pada spesies sebagai
akibat reaksi mereka terhadap lingkungan (adaptasi). Anggota tubuh yang terlatih
akan menguat, sementara yang tidak terpakai akan melemah dan tereduksi. Hasil
adaptasi ini lalu diwariskan secara turun-temurun kepada anaknya.
Semenjak Charles Darwin dan Alfred Wallace
mengemukakan teori mereka, teori Lamarck sering kali disitir untuk menyanggah
pendapat Darwinisme tentang seleksi alam. Pertentangan pemikiran ini baru
tuntas setelah genetika semakin dikenal orang pada abad ke-20. Konsep-konsep
genetika banyak memberi dukungan pada Darwinisme.
Tragedi
Akibat Lamarckisme
Para pendukung materialisme dialektika,
pemikiran yang berkembang pesat di akhir abad ke-19, menganggap Lamarckisme
sesuai dengan ideologi mereka, dan melahirkan Neo-Lamarckisme. Kaum ini menolak
teori evolusi Darwin, mengadopsi Lamarckisme, dan bahkan mempraktekkannya dalam
program pertanian di negara-negara komunis. Vernalisasi (perlakuan suhu rendah)
terhadap benih gandum dianggap dapat "melatih" tanaman sehingga tahan
menghadapi musim dingin. Pendapat ini dipercaya karena hasil penelitian Ivan
Mitschurin, seorang pemulia tanaman Rusia, menunjukkan hal itu.
Penentang-penentangnya, di antaranya N.I. Vavilov, ditangkap dan diasingkan ke
Siberia. Eksperimen yang disokong Stalin ini membawa kehancuran pertanian
Rusia, karena tanaman gagal panen.
Teori
Pendukung Teori Evolusi Charles Darwin dan Lamarck
George
L de Buffon
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang
terjadi karena adanya pengaruh alam sekitar yang diwariskan sehingga terjadi
penimbunan variasi yang ada
Aristoteles
Merupakan filosof dari Yunani. Teorinya
tentang evolusi: evolusi terjadi berdasarkan metafisika alam, yaitu mengubah
organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks.
Anaximander
Merupakan filosof dari yunani. Teorinya
tentang evolusi: Manusia berawal dari makhluk aquatik mirip ikan yang mengalami
proses evolusi.
Empedocles
Merupakan filosof dari yunani. Teorinya
tentang evolusi: kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar
matahari dan kemuadian secara perlahan berubah menjadi makhluk hidup.
Erasmus
Darwin
Merupakan kekek Darwin,
menyatakan bahwa fungsional terhadap rangsangan bersifat diwariskan kepada
anak-anaknya
Alferd
Russel Wallace
A. R. Wallace mempunyai pendapat mengenai
evolusi yang hampir sama dengan gagasan yang dikemukakan oleh Darwin. Wallace
banyak mengamati keadaan flora dan fauna beserta penyebarannya di semenanjung
Melayu termasuk Indonesia. Dari pengamatannya ternyata jenis hewan yang ada di
wilayah oriental (Sumatra, kalimantan, jawa dan Sulawesi) mempunyai kesamaan ,
demikian juga hewan yang ada di wilayah australian (Irian, Maluku).
Dari kedua wilayah itu, jika dibandingkan,
hanya Sulawesi yang merupakan daerah transisi, sehingga selat antara pulau
Sulawesi dengan Irian disebut daerah Wallace.
Teori
yang Bertentangan Teori Evolusi Charles Darwin dan Lamarck
Saat
menyusun teorinya Darwin terkesan dengan para ahli biologi evolusionis sebelumnya
terutama seorang ahli biologi Prancis Lamarck. Menurut Lamark makhluk hidup
mewariskan ciri-ciri yang mereka dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke
generasi berikutnya sehingga terjadilah evolusi. Sebagai contoh jerapah
berevolusi dari binatang yang menyerupai antelop. Perubahan ini terjadi dengan
memanjangkan leher mereka sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika
berusaha menjangkau dahan yang lebih tinggi untuk memperoleh makanan. Darwin
menggunakan hipotesis Lamarck tentang “pewarisan sifat-sifat yg diperoleh”
sebagai faktor yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi.
Namun Darwin dan Lamarck telah keliru sebab
pada masa mereka kehidupan hanya dapat dipelajari dengan teknologi yang sangat
primitif dan pada tahap yang sangat tidak memadai. Bidang-bidang ilmu
pengetahuan seperti genetika dan biokimia belum ada sekalipun hanya nama.
Karena itu teori mereka harus bergantung sepenuhnya pada kekuatan imajinasi.
Pada saat gema buku Darwin tengah berkumandang seorang ahli botana Austria
bernama Gregor Mendel menemukan hukum penurunan sifat pada tahun 1865. Meskipun
tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad ke-19 penemuan Mendel mendapat
perhatian besar di awal tahun 1900-an. Inilah awal kelahiran ilmu genetika.
Beberapa waktu kemudian struktur gen dan kromosom ditemukan. Pada tahun 1950-an
penemuan struktur molekul DNA yang berisi informasi genetis menghempaskan teori
evolusi ke dalam krisis. Alasannya adalah kerumitan luar biasa dari kehidupan
dan ketidakabsahan mekanisme evolusi yang diajukan Darwin.
Perkembangan ini mestinya membuat teori
Darwin terbuang dalam keranjang sampah sejarah. Namun ini tidak terjadi karena
ada kelompok-kelompok tertentu yang bersikeras merivisi memperbarui dan
mengangkat kembali teori ini pada kedudukan ilmiah. Kita dapat memahami maksud
upaya-upaya tersebut hanya jika menyadari bahwa di belakang teori ini terdapat
tujuan idiologis bukan sekadari kepentingan ilmiah. Usaha Putus Asa
Neodarwinisme Teori Darwin jatuh terpuruk dalam krisis karena hukum-hukum genetika
yang ditemukan pada perempatan pertama abad ke-20. Meskipun demikian sekelompok
ilmuwan yang bertekat bulat tetap setia kepada Darwin berusaha mencari jalan
keluar. Mereka berkumpul dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh Geological
Society of America pada tahun 1941. Ahli genetika seperti G. Ledyard Stebbins
dan Theodosius Dobzhansky; ahli zoologi seperti Ernst Mayr dan Julian Huxley;
ahli paleontologi seperti George Gaylord Simpson dan Glenn L. Jepsen; ahli
genetika matematis seperti Ronald Fisher dan Sewal Right setelah pembicaraan
panjang akhirnya menyetujui cara-cara untuk “menambali” sulam darwinisme.
Kader-kader ini berfokus pada pertanyaan tentang asal-usul variasi
menguntungkan yg diasumsikan menjadi penyebab makhluk hidup berevolusi-sebuah masalah
yang tidak bisa dijelaskan oleh Darwin sendiri dan dielakkan dengan bergantung
pada teori Lamarck.
Gagasan mereka kali ini adalah “mutasi acak”.
Mereka menamakan teori baru ini “Teori Evolusi Sintesis Modern” yang dirumuskan
dengan manambahkan konsep mutasi pada teori seleksi alam Darwin. Dalam waktu
singkat teori ini dikenal sebagai neodarwinisme dan mereka yang mengemukakan
ini disebut neodarwinis. Beberapa dekade berikutnya era perjuangan berat untuk
membuktika kebenaran neodarwinisme. Telah diketahui bahwa mutasi atau
“kecelakaan” yang terjadi pada gen-gen makhluk hidup selalu membahayakan.
Neodarwinis berupaya memberikan contoh “mutasi yang menguntungkan” dengan
melakukan ribuan eksperimen mutasi. Akan tetapi semua upaya mereka berakhir
dengan kegagalan total. Mereka juga berupaya membuktikan bahwa makhluk hidup
pertama muncul secara kebetulan di bawah kondisi-kondisi bumi primitif seperti
yang diasumsikan teori tersebut. Akan tetapi eksperimen-eksperimen ini pun
menemui kegagalan. Setiap eksperimen yang bertujuan membutktikan bahwa
kehidupan dapat dimunculkan secara kebetulan telah gagal. Perhitungan
probabilitas membuktikan bahwa tidak ada satu pun protein yang merupakan
molekul penyusun kehidupan dapat muncul secara kebetulan.
Begitu pula sel yang menurut anggapan
evolusionis muncul secara kebetulan pada kondisi bumi primitif dan tidak
terkendali tidak dapat disintesis oleh laboratorium-labotarium abad ke-20 yang
tercanggih sekalipun. Teori neodarwinis telah ditumbangkan pula oleh catatan
fosil. Tidak pernah ditemukan di belahan dunia mana pun “bentuk-bentuk
transisi” yang diasumsikan teori neodarwinis sebagai bukti evolusi bertahap
pada makhluk hidup dari spesies primitif ke spesies lebih maju. Begitu pula
perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi
dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda
sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya.
Neodarwinisme memang tidak pernah menjadi teori ilmiah tetapi merupakan sebuah
dogma ideologis kalau tidak bisa disebut sebagai semacam “agama”. Oleh karena
itu pendukung teori evolusi masih saja mempertahankannya meskipun bukti-bukti
berbicara lain. Tetapi ada satu hal yang mereka sendiri tidak sependapat yaitu
model evolusi mana yang “benar” dari sekian banyak model yang diajukan.
Teori
Evolusi Ernst Heinrich Philipp August Haeckel
Ernst Heinrich Philipp August Haeckel (16
Februari 1834 — 9 Agustus 1919),ditulis juga von Haeckel, merupakan ahli
biologi ternama dari Jerman, seorang naturalis, filsuf, dokter, profesor dan
seniman, yang menemukan, menjelaskan, dan menamakan ribuan spesies baru,
membuat peta pohon genealogi hubungan semua makhluk hidup, dan membuat istilah
biologi baru, seperti filum, filogeni, ekologi, dan kingdom Protista. Haeckel
menyebarluaskan karya Charles Darwin di Jerman, dan mengembangkan teori
rekapitulasi yang kontroversial.
Teori yang diajukan Haeckel ini menyatakan
bahwa embrio-embrio mengalami lagi proses evolusi yang dilalui moyang semunya.
Haeckel berteori bahwa selama masa perkembangan di dalam rahim ibunya, embrio
manusia menunjukkan pertama-tama sifat ikan, lalu sifat reptil, dan akhirnya
sifat manusiaTahun-tahun selanjutnya teori ini telah dibuktikan sepenuhnya
palsu. Kini diketahui bahwa apa yang dianggap “insang” pada tahap awal embrio
ternyata adalah fase-fase awal saluran telinga tengah, kelenjar paratiroid dan
kelenjar timus. Bagian embrio yang diserupakan dengan “kantung kuning telur”
ternyata kantung yang menghasilkan darah bagi bayi. Bagian yang dianggap “ekor”
oleh Haeckel dan pengikutnya ternyata tulang punggung yang menyerupai ekor
hanya karena terbentuk lebih dulu daripada kaki.
Inilah fakta-fakta yang
telah diakui luas di dunia ilmiah, bahkan diterima oleh evolusionis sendiri.
Salah satu pendiri neo-Darwinisme, George Gaylord Simpson, menulis: "Haeckel
salah menyatakan prinsip evolusi yang terlibat. Kini telah kukuh dipastikan
bahwa ontogeni tidak mengulangi filogeni." Dalam sebuah artikel American
Scientist dinyatakan: "Tentu saja hukum biogenetis sama matinya dengan
pasak pintu. Hukum ini akhirnya disingkirkan dari buku-buku pelajaran biologi
pada tahun lima puluhan. Sebagai topik penelitian teoretis serius, ia telah
punah di tahun dua puluhan…"
Segi menarik lainnya dari “rekapitulasi”
adalah Ernst Haeckel sendiri, seorang pemalsu yang memalsukan
ilustrasi-ilustrasi demi mendukung teorinya. Pemalsuan Haeckel dimaksudkan
untuk menunjukkan bahwa embrio ikan dan manusia saling mirip. Ketika tertangkap
basah, satu-satunya dalih yang ia ajukan adalah bahwa para evolusionis lain telah
melakukan kejahatan serupa: "Setelah pengakuan kompromistik mengenai
“pemalsuan” ini, saya seharusnya merasa terkutuk dan termusnahkan, kalau saja
tidak terhibur melihat di sekitar saya di dalam kamar tahanan, ada ratusan
sesama pesakitan, banyak di antaranya penelitian-peneliti terpercaya dan
ahli-ahli biologi terhormat. Sebagian besar diagram dalam buku-buku pelajaran,
risalah-risalah, dan jurnal-jurnal biologi terbaik, akan melakukan dakwaan
“pemalsuan” dengan kadar setara, sebab semua itu tidak pasti, dan
sedikit-banyak telah diolah, ditata, dan direkayasa."
Dari teori diatas terserah agan De Blogers
menyimpulkan percaya atau tidak bahwa manusia berasal bukan dari manusia. Tapi
menurut ane sih manusia ya tetap manusia. Terima Kasih.
Selalu ada yang unik ketika membicarakan evolusi, hal seperti ini tentu tidak heran lagi karena sudah terbukti banyak jejak peninggalan sejarah. Jejak yang berupa fosil pun terlihat dengan skala besar, dan ini membuktikan evolusi manusia yang berjalan seiring dengan perjalanan menyebabkan penyusutan pada dimensi tubuhnya, bisa dikarenakan oleh faktor gravitasi bumi. banyak membaca info beri ilmu bagus, hal positif harus tetap dipertahankan. baru tau kalo jejak kaki pun dinamakan fosil, ini hal bagus. terima kasih infonya. semoga tetap sukses dan selalu diberkati, boleh mampir juga ya ke channel saya untuk bisa tahu cara build sculptor di game online moonlight sculptor semoga dapat memberikan manfaat dan masukan juga terima kasih.
ReplyDeleteLayaknya sebuah sejarah evolusi yang bertahap kian kemari kian menarik sebuah kesimpulan, bahwa teori ini benar adanya.pro kontra mengenai keberadaan mahkluk purba menjadi satu misteri yang sulit dipecahkan. artikel seperti ini sangat membantu berikan gambaran karakter dari tiap sudut pandang. semoga sukses terus dan maju terus untuk blognya ya. jangan lupa mampir di channel saya tentang Ragnarok Beginners Guide
ReplyDeleteGuide game ragnarok next generation x
Semoga bisa membantu sobat gamers