Koloid
adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi
Susunan : fase terdispensi dengan ukuran
tertentu dalam medium pendispensi
Larutan : homogen, ukuran partikel zat
terlarut < 1 nm (nm = 10 -9m) tidak dapat disaring
Suspensi : campuran heterogen (dua fase),
ukuran partikel >100 nm dapat disaring
Koloid : Campuran secara makroskopik tampak
homogen tetapi dengan mikroskop ultra terlihat heterogen, tidak dapat disaring,
ukuran partikel antara 1 nm – 100 nm
Koloid
merupakan campuran heterogen dan merupakan sistem 2 fase. Zat yang
didispersikan disebut fase terdispesi. Medium yang digunakan unuk mendispersi
disebut medium dispersi/pendispersi.
Udara juga mengandung partikel koloid
yaitu debu, asap dan kabut.
Jenis koloid
Fase terdispensi
|
Fase pendispensi
|
Nama/contoh
|
Padat
|
Gas
|
Aerosol, asap (smoke), debu di
udara
|
Padat
|
Cair
|
Sol, tinta dan cat
|
Padat
|
Padat
|
Sol padat (gelas berwarna)
|
Cair
|
Gas
|
Aerosol (kabut)
|
Cair
|
Cair
|
Emulsi (susu, santan, minyak ikan)
|
Cair
|
Padat
|
Emulsi padat (Jelly, mutiara, opal)
|
Gas
|
Cair
|
Buih (buih sabun, krim kocok)
|
Gas
|
Padat
|
Buih padat (karet busa, batu apung)
|
Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau
cair yang terdispersi dalam medium gas, contoh hair spray, farfum, obat nyamuk
semprot. Di dalam aerosol diperlukan zat pendorong seperti karbondioksida dan senyawa
CFC (klorofluorokarbon).
Sol
Partikel padat
terdispersi dalam zat cair, misal : air sungai yang mengandung lempung, sol
sabun, sol detergen, sol kanji dan cat.
Emulsi
Zat cair dalam
zat cair, syarat : kedua zat tersebut tidak saling melarutkan. Contoh : santan
dan minyak ikan
Buih
Gas dalam zat
cair. Buih dapat juga dialirkan dalam zat pembuih misal protein dan
sabun.
Gel
Koloid setengah
kaku, contohnya agar-agar, lem kanji. Zat terdispensi mengadsorbsi medium
dispersinya.
Cara Mengenali Sistem Koloid:
- Tidak meneruskan berkas cahaya, tetapi menghamburkan cahaya. Jika partikel terdispersinya nampak disebut suspensi (adanya efek tyndall).
- Partikel koloid selalu bergerak (gerak brown)
- Bermuatan *
- Koloid pelindung. Membungkus partikel terdispersi agar tidak mengelompok. Misalnya eskrim ditambahkan gelatin agar tidak berbentuk kristal es atau kristal gula yang besar.
- Dialisis. Menghilangkan ion pengganggu koloid dengan saringan semi permeabel dan air mengalir. Contohnya pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal. Jaringan ginjal sebagai selaput permeabel yang dapat dilewati air.
* Penjelasan pada bagian Bermuatan
- Eletroforesis : Partikel koloid akan bergerak ke arah muatan + atau – , jika sistem dimasukkan dalam elektrode akan terpisah menurut muatannya.
- Partikel koloid mengadsorbsi ion pada permukaannya sehingga partikel tersebut homogen dan menjadi stabil.
- Koagulasi : Pengumpulan partikel koloid. Contoh : pemutih gula dengan tanah diatom dan arang tulang norit
Koloid Liofil dan Liofob
- Koloid Liofil Membungkus diri dengan mediumnya secara kuat sehingga tidak terjadi agregasi/penggumpalan. Misalnya sabun, deterjen, agar-agar, kanji dan gelatin.Jika air diuapkan/dipisahkan akan kembali menjadi zat padat dan jika dicampur kembali akan menjadi koloid lagi (reversibel).
- Koloid Liofob/Hidrofob Dengan penambahan elektrolit sedikit saja zat terdispersialkan menggumpal dan tidak menjadi koloid lagi. Misalnya sol belerang, sol Fe (OH)3, sol logam.
Pembuatan Sistem Koloid
1. Dengan Cara Kondensasi Yaitu Pengelompokan (agregasi) Partikel Larutan:
a. Reaksi
redoks (perubahan bilangan oksidasi)
b. Hidrolisis (reaksi zat
dengan air)
c. Dekomposisi rangkap. Sol As2S3 dibuat dari H3AsO3,
Sol Logam.
2 H3AsO3 + 3 H2S
® As2S3 + 6 H2O
Sol AgCl dibuat dari larutan AgNO3
dengan larutan HCl
AgNO3 + HCl ® AgCl + HNO3
d. Penggantian pelarut :
Larutan (CH3COO)2 Ca + alkohol akan terbentuk
koloid berupa gel.
2. Dengan Cara Dispersi
Mekanik : butir kasar dihaluskan
sampai dengan tingkat kehalusan tertentu dan diaduk
Peptisasi : Dengan penambahan
elektrolit endapan menjadi koloid.
No comments:
Post a Comment