TRANSLATE

Thursday, June 11, 2015

KOLOID

Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi




Suspensi : campuran kasar, contohnya darah, susu, keju, cat, air sabun, tanah, sungai/air keruh.
Susunan : fase terdispensi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispensi
Larutan : homogen, ukuran partikel zat terlarut < 1 nm (nm = 10 -9m) tidak dapat disaring
Suspensi : campuran heterogen (dua fase), ukuran partikel >100 nm dapat disaring
Koloid : Campuran secara makroskopik tampak homogen tetapi dengan mikroskop ultra terlihat heterogen, tidak dapat disaring, ukuran partikel antara 1 nm – 100 nm

Koloid merupakan campuran heterogen dan merupakan sistem 2 fase. Zat yang didispersikan disebut fase terdispesi. Medium yang digunakan unuk mendispersi disebut medium dispersi/pendispersi.
Udara juga mengandung partikel koloid yaitu  debu, asap dan kabut.

Jenis koloid

Fase terdispensi
Fase pendispensi
Nama/contoh
Padat
Gas
Aerosol, asap (smoke), debu di udara
Padat
Cair
Sol, tinta dan cat
Padat
Padat
Sol padat (gelas berwarna)
Cair
Gas
Aerosol (kabut)
Cair
Cair
Emulsi (susu, santan, minyak ikan)
Cair
Padat
Emulsi padat (Jelly, mutiara, opal)
Gas
Cair
Buih (buih sabun, krim kocok)
Gas
Padat
Buih padat (karet busa, batu apung)

Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam medium gas, contoh hair spray, farfum, obat nyamuk semprot. Di dalam aerosol diperlukan zat pendorong seperti karbondioksida dan senyawa CFC (klorofluorokarbon).

Sol 
Partikel padat terdispersi dalam zat cair, misal : air sungai yang mengandung lempung, sol sabun, sol detergen, sol kanji dan cat.

Emulsi 
Zat cair dalam zat cair, syarat : kedua zat tersebut tidak saling melarutkan. Contoh : santan dan minyak ikan

Buih  
Gas dalam zat cair. Buih dapat juga dialirkan dalam zat pembuih misal protein  dan sabun.

Gel  
Koloid setengah kaku, contohnya agar-agar, lem kanji. Zat terdispensi mengadsorbsi medium dispersinya.

Cara Mengenali Sistem Koloid:
  1. Tidak meneruskan berkas cahaya, tetapi menghamburkan cahaya. Jika partikel terdispersinya nampak disebut suspensi (adanya efek tyndall).
  2. Partikel koloid selalu bergerak (gerak brown) 
  3. Bermuatan *
  4. Koloid pelindung. Membungkus partikel terdispersi agar tidak mengelompok. Misalnya eskrim ditambahkan gelatin agar tidak berbentuk kristal es atau kristal gula yang besar.
  5. Dialisis. Menghilangkan ion pengganggu koloid dengan saringan semi permeabel dan air mengalir. Contohnya pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal. Jaringan ginjal sebagai selaput permeabel yang dapat dilewati air.

   * Penjelasan pada bagian Bermuatan
  • Eletroforesis : Partikel koloid akan bergerak ke arah muatan + atau – , jika sistem dimasukkan dalam elektrode akan terpisah menurut muatannya.
  • Partikel koloid mengadsorbsi ion pada permukaannya sehingga partikel tersebut homogen dan menjadi stabil.
  • Koagulasi : Pengumpulan partikel koloid. Contoh : pemutih gula dengan tanah diatom dan arang tulang norit
Koloid Liofil dan Liofob
  1. Koloid Liofil  Membungkus diri dengan mediumnya secara kuat sehingga tidak terjadi agregasi/penggumpalan. Misalnya sabun, deterjen, agar-agar, kanji dan gelatin.Jika air diuapkan/dipisahkan akan kembali menjadi zat padat dan jika dicampur kembali akan menjadi koloid lagi (reversibel).
  2. Koloid Liofob/Hidrofob Dengan penambahan elektrolit sedikit saja zat terdispersialkan menggumpal dan tidak menjadi koloid lagi. Misalnya sol belerang, sol Fe (OH)3, sol logam.


Pembuatan Sistem Koloid

1. Dengan Cara Kondensasi Yaitu Pengelompokan (agregasi) Partikel Larutan:
a.      Reaksi redoks (perubahan bilangan oksidasi)
b.      Hidrolisis (reaksi zat dengan air)
c.      Dekomposisi rangkap. Sol As2S3 dibuat dari H3AsO3, Sol Logam.
                                   2 H3AsO3 + 3 H2S ® As2S3 + 6 H2O
Sol AgCl dibuat dari larutan AgNO3 dengan larutan HCl
                                    AgNO3 + HCl  ® AgCl + HNO3
d.  Penggantian pelarut : Larutan (CH3COO)2 Ca + alkohol  akan terbentuk koloid berupa gel.

2. Dengan Cara Dispersi
Mekanik : butir kasar dihaluskan sampai dengan tingkat kehalusan tertentu dan diaduk
Peptisasi : Dengan penambahan elektrolit endapan menjadi koloid.

No comments:

Post a Comment