Bulan adalah satelit alam bumi, dan merupakan satelit alami
terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan merupakan benda langit yang paling dekat
dengan bumi. Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, Bulan tidak
mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari
pantulan cahaya Matahari. Seperti yang kita tahu, penampakan bulan di langit
selalu berubah secara periodik. Kadang
bulan tampak seperti sabit tipis, lalu membesar hingga satu bulatan penuh (bulan
purnama), lalu mengecil lagi menjadi bentuk sabit, lalu akhirnya menghilang
(bulan mati/bulan baru). Kita menyebut perubahan bentuk ini sebagai “fase
bulan”. Selang waktu antara bulan purnama ke bulan purnama lagi (satu bulan
hijriah) sekitar 29,53 hari. Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat
adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474
km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan
hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya
sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi.
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke
Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi
Bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik-menarik
antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari
Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 cm/tahun. Bulan berada dalam orbit sinkron
dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang
dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala
revolusinya.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang
terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid.
Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang
menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di
antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam
3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat
terdengar di Bulan.
Pada waktu itu semua orang mengira permukaan bulan sangat
halus (seperti bola). Penemuan Galileo
ini mengejutkan banyak orang dan menjadi salah satu penemuan penting yang
mengubah pandangan orang tentang alam semesta. Tidak ada yang menduga permukaan
bulan bergunung-gunung mirip seperti bumi. Dengan menggunakan teleskop
berdiameter 4 cm, kita dapat melihat permukaan bulan persis seperti yang
dilihat Galileo pada waktu itu.
Jika mendengar tentang manusia yang pernah mendaratkan kakinya
di bulan, kebanyakan orang pasti mengatakan Neil Amstrong, atau mungkin Buzz
Aldrin yang menjadi awaknya. Namun sebenarnya ada sepuluh orang lain lagi yang
pernah menuju ke bulan. Selain Neil
Armstrong dan Buzz Aldrin, astronot lain yang menjalankan misi Appolo dan
sukses mendarat di bulan antara lain Pete Conrad, Alan Bean, Alan Shepard,
Edgar Mitchell, David Scott, James Irwin, John Young, Charles Duke, Eugene
Cernan, dan Harrison Schmitt.
No comments:
Post a Comment